Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian

Senin, 27 Februari 2012

حديث

 
HADIS
DITINJAU DARI KUALITASNYA





OLEH
ZAINUDDIN

JURUSAN TAFSIR HADITS KHUSUS
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2011

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................
Bab I.     PENDAHULUAN............................................................................
A.   Latar Belakang.......................................................................................
B.   Rumusan Masalah.................................................................................
Bab II.     PEMBAHASAN
A.   Pengertian hadis.....................................................................................
B.   pengertian Hadis sahih..........................................................................
C.   pengertian Hadis hasan..........................................................................
D.   pengertian  Hadis dhaif .........................................................................
Bab III.    PENUTUP.......................................................................................
A.   Kesimpulan............................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Dengan percepatan teknologi dan ilmu pengetahuan peradaban juga mengikuti perkembangan yang terjadi dengan muncul berbagai pemahaman dan pengkajian berbagai hukum yang tidak terjadi dimasa lampau hingga menimbulkan banyak perselisihan dalam memaknai sebuah peristiwa atau masalah dalam kehidupan, dikalangan umat Islam khususnya yang menjadi panduan hidup di muka bumi ialah al-Qur’an yang berisikan jawaban tentang segala sesuatu yang ada di dunia baik secara tersirat maupun secara tersurat, namun konteksnya ada sebagian yang perlu penelaah lebih mendalam karena tidak di ungkapkan secara gamblang maka di perlukan pengkajian dengan memakai hadis yang bersumber dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda Ku tinggalkan kepadamu (umat Islam) dua pusaka abadi, apabila kamu berpegang kepadanya nescaya kamu tidak akan sesat ,iaitu Kitab Allah (Al Quran) dan Sunnahku.
Mayoritas ulama berbeda pendapat dalam pengkajian hadis. Hadis yang sering di jumpai tidak serta merta dapat mengadopsi secara langsung,  hadis yang di dapati perlu adanya pencarian jati diri hadis tersebut untuk menetapkan kualitas hadis yang akan diimplementasikan, agar tidak terjadi kesalahan dalam menetapkan sebuah hukum.
Bertitik tolak dari hal tersebut maka penulis tertarik untuk menguak pembagian hadis yang selama ini beredar terutama hadis ditinjau dari segi kualitasnya yang terdiri hadis sahih, hasan, daif dan maudhu, penulis menyadari didalam makalah sanagat jauh dari kesempurnaan kritik dan saran pembaca sekalian sangat diharapkan sebagai kontribusi dalam merevisi makalah ini.
B.     Rumusan masalah
Dengan uraian latar belakang di atas penulis ingin menyajikan makalah yang berkisar pada permasalahan hadis ditinjau dari kualitasnya yang bertitik tolak pada permasalahan, sebagai berikut:
1.      Pengertian, syarat-syarat, pembagian, kehujjahan, dan kitab-kitab hadis shahih
2.      Pengertian, pembagian, kehujjahan, dan kitab-kitab hadis hasan
3.      Pengertian, pembagian, pengamalan, dan pendapat ulama tentang hadis dhaif, dan kitab-kitab hadis dhaif.










BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN HADIS
Sebelum kita membahas Hadis Ditinjau Dari Kualitasnya terlebi dahulu kita membahas pengertian hadis dari para ahli hadis sebagai awal dari menuju pembahasan hadis di tinjau dari kualitasnya. Hadis menurut bahasa berarti الجديد, yaitu sesuatu yang baru,menunjukkan sesuatu yang dekat atau waktu yang singkat, seperti perkataan :هو حديث العهد فى الاسلام artinya dia baru masuk/memeluk islam. Lawan kata الحديث adalah القديم  artinya sesuatu yang lama.
Hadis juga berarti الخبر  “berita ” yaitu sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain. Disamping itu, hadis juga berarti القريب  “dekat”, sedangkan lawanya adalah البعيد artinya jauh[1].