BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.
Sumber
ajaran Islam yang utama adalah al-Qur‘an dan hadis atau al-Sunnah. Al-Qur`an
merupakan sumber dasar Syari’at Islam yang tidak ada keraguan padanya, karena
al-Qur`an adalah kalam Allah yang diturunkan pada Nabi Muhammad dengan
perantara Jibril, dan diriwayatkan secara mutawattir. Beberapa ayat dalam
al-Qur’an menunjukkan dengan jelas bahwa ia adalah dasar dan sumber utama hukum
dalam Islam.
Hadis
tidak ditulis secara resmi pada saat al-Qur’an ditulis.Bahkan Nabi sendiri
melarang sahabat untuk menulis hadis beliau.Meskipun ada beberapa
catatan-catatan hadis pada masa Nabi, tetapi itu hanya dimiliki oleh beberapa
orang sahabat dan dilakukan atas inisiatif mereka masing-masing.Keadaan
demikian menjadikan hadis Nabi dalam perjalanan sejarah banyak mengalami
pencemaran dan pemalsuan. Hadis-hadis Nabi saw. baru dikumpulkan dan ditulis
secara resmi dan masa abad II H, masa pemerintahan Khal-ifah Umar bin Abd al-Aziz
(w.101 H). Momentumnya adalah ketika khalifah ketujuh dari dinasti Umayyah ini
mengeluarkan surat perintah resmi kepada para gubernur dan ulama hadis untuk
melakukan penghimpunan (kodifikasi) terhadap hadis-hadis Nabi saw. Instruksi Khalifah
tersebut dilaksanakan oleh seorang ulama besar Hijaz, Ibnu Syihab al-Zuhriy dan
berhasil menyusun suatu kodifikasi hadis yang kemudian disebar ke daerah-daerah
untuk dijadikan sebagai referensi.Pada masa selanjutnya, ulama-ulama giat
melaksakan kegiatan serupa.Penghimpunan hadis marak dilakukan dan mencapai
puncaknya pada abad III H. Pada masa ini banyak kitab-kitab hadis yang telah
disusun oleh ulama.Bahkan juga telah muncul kodifikasi metodologis yang
dipelopori oleh al-Bukhari (w.256 H) dan Muslim (w.261 H).
Di antara kumpulan kitab hadis
yang masyhur ialah Musnad abu ya'la karya Imam abu ya'la al maushili>,
seorang ahli hadis dan juga Imam Fiqih. Dalam hal ini pemakalah mencoba
mengkaji kitab hadis Musnad abu ya'la al maushili beserta biografi penyusunnya,
yaitu Ahmad bin Ali bin al-Mutsanni bin Yahya bin Isa al Maushili>
B.
Rumusan Masalah.
Dari
deskripsi masalah di atas pemakalah dapat menarik beberapa masalah yang akan
menjadi pembahasan dalam makalah ini Yaitu:
1.
Bagaimana biografi abu ya'la al-maushili>?
2.
Bagaimana Biografi kitab Musnad abu
ya'la al-maushili>?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Biografi
abu
ya'la> al-Maushili>
Abu Ya'la>
al-maushili>ialah seorang ulama besar bernama lengkap Ahmad bin ‘Ali>
al-Mus}anna> bin Yahya bin ‘Isa> bin Hala>li, memiliki gelar Abu>
ya’la>, lahir pada 3 Syawal, tahun 210, hidup selama 97 tahun,lebi tua 5
tahun dari Imam Nasa>’i dan wafat
pada hari ke 14 dari jumadil u>la tahun 307 hijriyah.[1]
Tumbuh pada
lingkungan perkotaan, pada masa kecilnya mulai melakukan kunjungan bersama
bapaknya dan pamannya Muhammad bin Ahmad bin Abi al-Musanna> dan adapun yang
di kunjunginya itu ialah merupakan pusat-pusat ilmu yaitu : mesir, hamza>n,
abda>n, makkah, madi>nah, bagda>d, ku>fa, basrah, dan banyak lagi.
A. Guru-gurunya
Abu Ya’la>
bertemu langsung dengan para Kibaru ta>bi’in, dalam perjalanannya menuntut
ilmu di kota-kota ilmu. Ia mendengarkan hadis dari :
1)
Ahmad bin Hatim al-Tawi>l,
2)
Ahmad bin jamil,
3)
Ibrahim bin al-Hajja>j
al-Sa>mi>[2]
4)
Ahmad bin isa al-tastari>,
5)
Ishak bin mu>sa
al-H>}atami
6)
Al-Hakim al-Ra>zi,
7)
Ahmad bin Ibrahim al-Mausili
8)
Ahmad bin Mani’
9)
Ahmad bin Muhammad bin Ayyub[3]
10) Ishak
bin Abi isra>il
11) Ibrahim
bin Muhammad
Dan masi banyak
lagi guru beliau yang dijadikan tempat berguru.
B. Murid-Muridnya
Adapun yang
meriwayatkan hadis dari Abu Ya’la>ialah :
1)
Ahmad bin Suaib
2)
Abu Zakariyah Yazid bin Muhammad
al-Azdi>
3)
Abu Ha>tim bin Hibban
4)
Abu Ali> al-Husain bin
Muhammad al-Naisabu>ri>
5)
Hamzah bin Muhammad
al-Kna>ni>
6)
Ahmad bin Muhammad bin al-Sani>
7)
Abu Ahmad bin Hamda>n
8)
Abu Umar bin Hamda>n al-Khair
9)
Abu> al-Syaikh ‘Abdullah bin
Muhammad
10) Tabrani>[4]
C. Komentar
Ulama
Adapun beberapa
komentar ulama terhadap beliau :
Berkata
Abdullah bin Mandah “sesungguhnya aku berkunjung kepadamu untukmengumpulkanorang-orang
semasakuataskes\ikahanmu dan kesempurnaanmu”
Abu Ya’la
al-Tamimi berkata: “dia adalah sosok yang jujur dan bijaksana sebagaimana
diriwayatkan oleh Gassan bin Rabi’ dan selainnya dan sampai kepada ucapan abu
Ya’la>, dia adalah orang yang paling banyak menyusun hadis musnad Dan
beberapa kitab tentang zuhud,
Abu Abdullah
al-Hakim berkata “saya berkata Beranggapan bahwa Abu A’>li al-Hafidz takjub
kepada abu ya’la> al-Mausili> atas hapalannya dan kecerdasannya dan
hapalan hadisnya sampai tidak ada yang diragukan darinya kecuali sedikit
kemudian al-hakim berkata: ”dia adalah orang cerdas yang terpercaya”.
Imam al-Zahabi
berkomentar tentangnya: ”Abu ya’la> al-Maushili> adalah seorang penghapal
yang cerdas, dia adalah ahli Hadis di negara ini.[5]
Ibnu Kasir
berkata: ia adalah seorang yang baik hapalannya, baik karyanya, adil dalam
periwayatannya Dhabit hadis yang diriwayatkannya.[6]
Al-Khalili
dalam kitabnya al-Irsya>d menyatakan bahwa Abu Ya’la> al-Mausili adalah
seorang ahli Musnad.[7]
D. Karya-karyanya
1)
Al-Musnad
Musnad abu
Ya’la> yang sekarang menjadi objek penelitian telah tersebar di
Negara-negara islam dan beberapa kali telah di tahkik dan hal ini telah
menyebar di Negara-negara arab.
2)
Al-Mu’jam
Kitab ini
mencakup segala biografi guru-gurunya dalam tiga risalah
3)
Al-Mafa>rid
E. Wafatnya
Abu ya’la hidup
sampai pertengahan tahun 307 dan Abu Hasan al-Manadi menetapkan bahwa dia
meninggal pada 14 jumadil u>la’, Imam al-Zahabi berkata “sanad-sanad berhenti
padanya dan semua ahli hadis bersandar kepadanya dan dia hidup selama 97 tahun”.
B. Profil
kitab Musnad Abu Ya’la>
1.
Latar Belakang Penyusunan Kitab
Di lihat dari
tahun wafatnya, Abu ya’la> meninggal pada tahun 307 dimana ia hidup selama
97 tahun, ketika Abu ya’la> berumur 40 tahun maka pada masa itu adalah tahun
270 atau abad ketiga, pada abad ini geliat penulisan hadis dengan berbagai
metode itu sangat berkembang hal ini dapa penulis saksikan dimana pada abad ini
lahirlah kitab Sunan Abu Daud (wafat 275), sunan al-Nasa’i (wafat 303), tahzi>b
al-A>s}ar karya ibnu Jarir al-Tabari> (wafat 310). Sehingga penulis
berkesimpulan bahwa motivasi penulis menulis buku ini ialah karena zaman
tersebut merupakan zaman perkembangan penulisan hadis, kemudian pernyataan Abu
ya’la> sendiri bahwa orang yang tidak menulis sebuah ilmu maka bukan disebut
sebagai ilmuan, dan ilmu (apa yang dipelajarinya dan diketahuinya ) itu tidak
disebut sebagai ilmu. Peryataan inilah yang memotivasi Abu ya’la> untuk
menulis termasuk menulis kitab Musnad Abu Ya’la>.
2.
Latar Belakang penamaan kitab
Belum dikatahui
secara jelas yang membahas secara pasti latar belakang penamaan kitab ini. Akan
tetapi jika kita saksikan nama-nama kitab hadis klasik ditemukan banyak yang
menyandarkan kitab hadis tersebut kepada penulisnya seperti kitab Shahih Muslim Karya Imam
Muslim, Sunan Abu Daud, Karya Abu Daud, kitab Musnad al-Humaidi karya
Imam al-Humaidi, Olehnya itu penulis dapat menyimpulkan bahwa penamaan kitab
Musnad AbuYa’la> ini dinisbahkan kepada pengarang kitab itu sendiri,
sebagaimana kitab-kitab yang lain sezamannya.
3.
Komentar terhadap karya Abu Ya’la
al-Maushili>
Beberapa ulama
berkomentar terhadap karya Abu ya’la>diantaranya :
Al-Sam’a>ni
berkata “saya telah mendengar Muhammad bin al-Fadl al-Tamimi berkata “saya
telah membaca banyak musnad seperti Musnad al-Adni> dan Musnad Ahmad bin
Mani>’ kitab kitab ini bagaikan sungai, dan saya telah membaca kitab Musnad
Abu Ya’la>’ dan kitab ini bagaikan Laut yang menghimpun sungai-sungai.
Imam
al-Zaha>bi mengatakan dalam kitab Tazkirah al-Huffaz} “Abu Ya’la>
Ahmad bin ‘Ali bin Mus}anna> adalah pemilik kitab yang besar (memiliki
kedudukan yang besar )”
C. Metodologi
Penyusunan Kitab Musnad Abu Ya’la>
Kitab musnad
adalah kitab hadis yang disusun berdasarkan urutan nama sahabat. Urutan sahabat
itu ada kalanya disusun berdasarkan urutan huruf hija’iyah, ada kalanya
berdasarkan urutan waktu masuk islamnya, dan ada kalanya berdasarkan keluhuran
nasabnya, untuk buku karya Abu ya’la> ia menyusunnya sesuai dengan urutan
masuknya mereka kedalam Islam serta sesuai dengan keutamaan para sahabat.
Tidak hanya
menyusunnya dalam bentuk musnad tetapi dalam bentuk susunan fikhi, bentuk lain
dalam penyajiannya ini dapat ditemukan tiap bab dalam kitab ini dimana dibab
pertama riwayat Abu Bakr ditemukan hadis urutan pertama yaitu hadis tentang
Wudhu’ dan selanjutnya hadis tentang warisan atau sedekah demikian ini
berurutan dalam tiap bab.
Jumlah kitab
Musnad ini sangat banyak, yang paling masyhur adalah Al-Musnad karya Al-Imam
Ahmad bin Hanbal, Musnad karya Abi Ya’la Al-Mushili dan lain-lain.
kitab yang menjadi
objek kajian ini adalah berbentuk manuskrip atau softcopy yang berbentuk PDF
Program, kitab yang diteliti penulis di tahkik oleh Khalil bin Ma’mun Syaikhan
berjumlah satu jilid, dengan jumlah halaman sebanyak 1501, diterbitkan oleh
Da>r Ma’rifah, Beirut, Libanon.
Pada
penyajiannya buku ini memulai dengan muqaddima muhakkik kemudian dilanjutkan
dengan biografi penulis yaitu Abu ya’la> al-Mausili> dan keshahihan
periwayatan kitab Musnad Abu Ya’la, perkembangan hadis pada masa abu Ya’la>
serta penjelasan pengertian musnad.
Dalam kitab ini
terdapat 211 sahabat nabi yang meriwayatkan hadis langsung dari nabi Muhammad
SAW dan terhimpun didalamnya 7555 hadis, tidak dijelaskan secara lengkap
tentang kualitas hadis yang diriwayatkan Abu Ya’la> al-maushili> namun
ketika peneliti menggunakan software Maktabah Syamilah dengan mencari hadis
berdasarkan kualitasnya didapati bahwa mayoritas hadis dalam kitab ini adalah
shahih, juga terdapat sekitar 2130 hadis da’if dan terdapat 790 hadis yang
berstatus hasan menurut pentahkik Husain Sali>m asad.
Contoh hadis
Shahih yang terdapat dalam kitab ini :
حدثنا أبو خثيمة حدثنا بشر
بن عمر الزهراني حدثنا مالك بن أنس عن ابن شهاب عن مالك بن أوس بن الحدثان : عن
عمر قال : لما توفي رسول الله صلى الله عليه و سلم قال أبو بكر : أنا ولي رسول
الله صلى الله عليه و سلم فجئت أنت وهذا - يعني العباس و عليا - تطلب أنت ميراثك
من ابن أخيك ويطلب هذا ميراث امرأته من أبيها فقال أبو بكر : قال رسول الله صلى
الله عليه و سلم : لا نورث ما تركنا صدقة
Contoh
Hadis Hasan
حدثنا أبو كريب حدثنا
معاوية بن هشام عن شيبان عن عامر عن مرة : عن أبي بكر عن النبي صلى الله عليه و
سلم قال : لا يدخل الجنة سيئ ملكته ملعون من ضار مسلما أو غره
Contoh Hadis
Da’if
حدثنا الحسن بن شبيب حدثنا
هشيم حدثنا كوثر بن حكيم عن نافع عن ابن عمر : عن أبي بكر الصديق قال : قلت : يا رسول
الله ما نجاة هذا الأمر الذي نحن فيه ؟ قال : من شهد أن لا إله إلا الله وحده لا
شريك له فهو له نجاة
kitab ini juga
dilengkapi catatan kaki yang menjelaskan bahwa hadis dalam kitab Musnad Abu
Ya’la> ini juga dapat di temukan pada kitab hadis yang lain, adapun kode
footnote yang digunakan pada kitab Musnad Abu Ya’la> yaitu :
a.
الترمذي :ت
b.
ابوداود د:
c.
مسلم م:
d.
بخاري خ:
e.
احمد بن حمبل حم:
f.
ابن ماجه ق:
g.
النسائ س:
h.
الدارمي دي:
i.
الموطأ
مالك ط:
Di bab bagian akhir halaman terdapat indeks (faharis)
guna memudahkan dalam pencarian hadis, indeks dalam kitab ini terbagi dua yaitu
indeks untuk mencari hadis berdasarkan tema yang ingin di cari, adapun
penyusunannya yaitu menggunakan metode alpabetis yaitu menyusunyanya
berdasarkan susunan huruf hijaiyah. Kemudian indeks berdasarkan periwayat,
penyusunannya berdasarkan indeks urutan sahabatyang terdapat dalam kitab ini.
Keunggulan dan
keterbatasan kitab Musnad Abu Ya’la> al-Mausili>.
1.
Keunggulan
Musnad Abu Ya’la> al-Mausili>
a.
Bukunya ini
menjadi rujukan banyak ulama hadis .
b.
Susunan dalam
kitab ini berdasarkan susunan nama sahabat sehingga jika ingin mencari hadis
maka cukup melihat nama ra>wi a’la> nya dan mencari dalam kitab
ini.
c.
Buku ini juga
dilengkapi dengan catatan kaki yang menunjukkan bahwa hadis tersebut juga
diriwayatkan dari kutub tis’ah .
d.
Kitab ini juga
mengandung hadis-hadis fiqh atau hadis tematik dan untuk memudahkan mencarinya
secara tematik dapatditemukan dalam daftar isi.
Adapun
keterbatasan kitab ini adalah:
a.
Tidak di
cantumkan kualitas hadis pada buku ini.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Abu Ya'la> al-maushili>ialah
seorang ulama besar bernama lengkap Ahmad bin ‘Ali> al-Mus}anna> bin
Yahya bin ‘Isa> bin Hala>li, memiliki gelar Abu> ya’la>, lahir pada
3 Syawal, tahun 210, hidup selama 97 tahun.
2.
motivasi penulis menulis buku
ini ialah karena zaman tersebut merupakan zaman perkembangan penulisan hadis.
3.
karya Abu ya’la> ia menyusunnya
berdasarkan kitab Musnad sesuai dengan urutan masuknya sahabat kedalam Islam
serta sesuai dengan keutamaan para sahabat.kitab ini terdapat 211 sahabat nabi
yang meriwayatkan hadis langsung dari nabi Muhammad SAW.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Z|ahabi>, Syamsuddin Abu> ‘Abdillah Muhammad bin
Ah}mad bin Us|ma>n Aima>z. Siyaru
A’lama al-Nubula>a. Cet III; t.t: Muassasah al-Risa>lah. 1985 M.
Al-Ra>zi>,
Ibn Abi>H{a>tim. al-Jarh} wa al-Ta‘di>l. Cet. I; Beirut:
Da>r Ih}ya> al-Tura>s\ al-‘Arabi>, 1952.
Al-Mizzi>,
Jama>luddin ibnu al-Zaki> Abi> Muh}ammad al-Qad}a>’i> al-Kalabi.>Tahz|i>bu
al-Kama>l fi> Asma>I al-Rija>l. Juz I. Cet I; Beirut: Muassasah
al-Risa>lah. 1980 M
al-Z|ahabi>,
Syams al-Di>n Abu> Muha}mmad bin Ahmad bin ‘Us\ma>n. Taz\kiratu
al-H{uffa>z\, Juz. III. Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1998 M.
al-Khalili
bin Abdullah bin Ahmad al-Khalili>, al-Irsya>d fi Ma’rifah ‘Ulama>’
al-Hadi>s,juz II Riya>d: Maktaba al-Rasyd, 1409
[1]Syamsuddin Abu> ‘Abdillah
Muhammad bin Ah}mad bin Us|ma>n Aima>z Al-Z|ahabi>. Siyaru A’lama al-Nubula>a.(Cet III;
t.t: Muassasah al-Risa>lah. 1985 M),h.174
[2]Al-Ra>zi>, Ibn
Abi>H{a>tim. al-Jarh} wa al-Ta‘di>l. Juz.II(Cet. I; Beirut:
Da>r Ih}ya> al-Tura>s\ al-‘Arabi>, 1952), h.93
[3]Al-Mizzi>, Jama>luddin
ibnu al-Zaki> Abi> Muh}ammad al-Qad}a>’i> al-Kalabi.>Tahz|i>bu
al-Kama>l fi> Asma>I al-Rija>l. Juz I.( Cet I; Beirut:
Muassasah al-Risa>lah. 1980 M). 431
[4]al-Z|ahabi>, Syams al-Di>n
Abu> Muha}mmad bin Ahmad bin ‘Us\ma>n. Taz\kiratu al-H{uffa>z\, Juz.
III. (Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1998 M) h. 912
[5]Syamsuddin Abu> ‘Abdillah
Muhammad bin Ah}mad bin Us|ma>n Aima>z Al-Z|ahabi>. Siyaru A’lama al-Nubula>a.(Cet III;
t.t: Muassasah al-Risa>lah. 1985 M),h.92
[6]Abi al-Fada>’i bin Kas\ir
al-Damsyik, al-Bidayah wa Niha>ya, (Cet. I; Beirut: Da>r Ih}ya>al-Tura>s\
al-‘Arabi>, 1952), h.130
[7]al-Khalili bin Abdullah bin
Ahmadal-Khalili>, al-Irsya>d fi Ma’rifah ‘Ulama>’ al-Hadi>s,juz
II(Riya>d: Maktaba al-Rasyd, 1409) h. 619-620
Tidak ada komentar:
Posting Komentar